9.02.2019

SOLID GOLD | Lebih Dari 2 Tahun, Dibawah 1.10

SOLID GOLD - EUR/USD Akan Terus Turun, Diperdagangkan Dalam Kerendahan Lebih Dari 2 Tahun, Dibawah 1.10


SOLID GOLD JAKARTA - EUR/USD berjuang melawan lingkungan yang dikuasai oleh kuatnya dollar Amerika Serikat dan lemahnya Euro. Tidak ada data makroekonomi yang menggerakkan pasar dari Amerika Serikat karena liburan Hari Buruh pada hari Senin. Namun, HIS Markit akan mempublikasikan data PMI manufaktur final untuk Itali, Perancis, Jerman dan zona euro.

Dengan pasangan matauang ini tidak berhasil naik ke atas angka 1.1000, kemungkinan besar tekanan turun akan terus berlangsung yang apabila berhasil menembus 10.960 akan lanjut ke 1.0820 yang menjadi “support” relevan berikutnya dalam jangka pendek. Pada titik ini, “resistance” terdekat berada pada 1.1050 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1100. Pemulihan diatas angka terakhir ini bisa membuat matauang ini memperpanjang kenaikannya sampai ke 1.1160 dalam mode koreksi.

Pasangan matauang ini berada dalam tekanan jual yang kuat dan turun ke bawah batas 1.10, kemungkinan memicu tambahan posisi jual dan mempertahankan outlook bearish secara utuh.

Sebelumnya, data yang dipublikasikan oleh Eurostat menunjukkan bahwa Consumer Price Index inti di zona euro tetap tidak berubah di 0.9 % pada bulan Agustus dan dibawah daripada yang diperkirakan oleh pasar sebesar 1 % sehingga membebani matauang bersama Eropa. Terlebih lagi anggota komite yang memiliki peringkat di European Central Bank (ECB) Olle Rehn berkata bahwa situasi sekarang di area euro memerlukan paket kebijakan yang efektif pada bulan September.

Selanjutnya pada hari yang sama Jumat minggu lalu, Analisis dari Biro ekonomi Amerika Serikat yang pada hari Kamis melaporkan bahwa ekonomi Amerika Serikat berkembang 2 % pada kuartal kedua, sesuai dengan yang diperkirakan, mengumumkan bahwa Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index, ukuran inflasi yang dipilih oleh the Fed, tetap tidak berubah di 1.6 % secara tahunan sesuai dengan perkiraan para analis. Greenback tetap dapat mempertahankan kekuatannya dan berada pada level tertinggi dalam lebih dari dua tahun dekat batas 99.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

8.30.2019

SOLID BERJANGKA | Harga Minyak Internasional

SOLID BERJANGKA - Meredanya Ketegangan Perang Dagang Dukung Rally Harga Minyak Internasional


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga minyak benchmark internasional atau minyak mentah Brent ditutup naik 51 sen menjadi 61 per barel. Demikian juga minyak berjangka Amerika atau minyak WTI naik 87 sen atau 1,7 % menjadi $ 56,71 per barel.

Meredanya kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat perang perdagangan yang berkecamuk antara Amerika Serikat dan Cina, konsumen minyak terbesar dunia, bersama dengan potensi terpukulnya permintaan minyak, menjaga harga tetap terkendali.

Kementerian perdagangan China mengatakan pada hari Kamis bahwa Cina dan Amerika Serikat sedang mendiskusikan putaran berikutnya dari pembicaraan perdagangan tatap muka yang dijadwalkan untuk bulan September, tetapi harapan untuk kemajuan bergantung pada apakah Washington dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.

Kekhawatiran tentang ekonomi global telah mengurangi dampak dari pemotongan produksi minyak yang dilakukan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan produsen lain selama 2-1/2 tahun terakhir.

Untuk sentimen pasokan minyak mentah Amerika Serikat, beberapa hari sebelumnya EIA laporkan pasokan minyak mentah Amerika turun minggu lalu sebesar 10 juta barel, sementara bensin dan stok sulingan masing-masing turun 2,1 juta barel. Sebelumnya  API mengatakan pasokan  minyak mentah Amerika Serikat turun 11,1 juta barel minggu lalu.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal menurut analyst, harga minyak WTI diperkirakan berusaha mendaki ke posisi resisten 56.90 – 57.45. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 55.34 – 54.00.

Harga minyak  berjangka acuan internasional atau biasa disebut minyak Brent meningkat sangat signifikan pada penutupan perdagangan komoditas sesi Amerika Jumat dinihari tadi oleh meredanya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi. Sementara itu harga minyak berjangka Amerika juga melaju kuat oleh penurunan tajam dalam persediaan Amerika Serikat.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

8.29.2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Saham Bursa Amerika

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Lonjakan Harga Minyak Support Keuntungan Saham Bursa Amerika


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pada penutupan bursa Wall Street, indeks   Dow Jones melonjak 258,20 poin atau 1 % menjadi 26.036,10, indeks Nasdaq naik 29,94 poin atau 0,4 % menjadi 7.856,88 dan indeks S&P 500 naik 18,78 poin atau 0,7 % menjadi 2.887,94. Indeks berhasil rebound dari perdagangan sebelumnya yang merah.

Laporan dari Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah turun 10,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 Agustus dibandingkan dengan perkiraan penurunan 2,1 juta barel.

Mencerminkan kekuatan di sektor energi, Philadelphia Oil Service Index melonjak 3,6 %, NYSE Arca Natural Gas Index melonjak 2,4 % dan NYSE Arca Oil Index naik 1,7 %.

Kekuatan signifikan juga muncul di antara saham-saham transportasi, seperti tercermin oleh lonjakan 1,8 % oleh Dow Jones Transportation Average. Saham baja, keuangan, dan jaringan juga menunjukkan pergerakan kuat, bergerak lebih tinggi bersama dengan sebagian besar sektor utama lainnya.

Rebound di Wall Street ini juga mendapat support tambahan dari posisi imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang naik dari level terburuk sepanjang sesi, meskipun masih di area yang negatif. Sebelumnya pada hari itu, spread negatif antara yield sepuluh tahun dan dua tahun melebar ke level terendah sejak 2007, dengan kurva yield terbalik dan dilihat sebagai indikator bahwa resesi Amerika Serikat semakin kuat.

Gedung Putih telah berusaha untuk mengurangi kekhawatiran resesi, meskipun kurva hasil terbalik dikombinasikan dengan perang perdagangan Amerika-China yang meningkat telah menimbulkan ketidakpastian di Wall Street.

Kinerja bursa saham Amerika kali ini mendapat support dari pergerakan harga minyak mentah yang melonjakkan saham-saham sektor energy, sehingga penutupan sesi beberapa saat lalu Kamis pagi, semua indeks mendapat keuntungan yang lumayan.

Harga minyak mentah dunia alami lonjakan setelah data dari EIA menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat anjlok 10 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi pasar penurunan 2,1 juta. Namun penguatan dibatasi oleh kekhawatiran pertumbuhan global terus membebani di tengah ketegangan perang dagang yang sedang berlangsung dan juga meningkatnya peluang Brexit tanpa kesepakatan.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

8.28.2019

PT SOLID GOLD | Kemungkinan Akan Terus Naik

PT SOLID GOLD - GBP/USD Naik Ke Atas 1.2250, Kemungkinan Akan Terus Naik?


PT SOLID GOLD JAKARTA - Keinginan yang kelihatan dari partai Buruh untuk melakukan kompromi kemungkinan akan memfasilitasi suatu persetujuan yang bisa mendapatkan mayoritas suara di parlemen ketika parlemen mulai berkonvensi lagi pada minggu depan. Pasar melihat Brexit yang tanpa kesepakatan sebagai bencana ekonomi, Sterling telah kehilangan pijakannya sejak Boris Johnson menjadi Perdana Menteri setelah menjamin Inggris akan pergi pada tenggat waktu tanggal 31 Oktober. Pergi atau mati.

Sementara itu, kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan Amerika-Cina juga telah menyusut. Cina telah melemparkan keragu-raguan mengenai optimisme optimisme Trump dan menyangkal bahwa pembicaraan level tinggi telah berlangsung selama akhir minggu. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat jatuh dan membebani dollar Amerika Serikat, membalikkan tren pada hari Senin. Dan juga disini, jam terus berjalan – Amerika Serikat bersiap untuk menggempur Cina dengan pajak baru pada tanggal 1 September – dan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini berjanji untuk membalasnya.

Secara tehnikal, “resistance” awal menunggu di 1.2295 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2380 dan kemudian ke 1.2420 dan 1.2520. Sedangkan “support” awal menunggu di 1.2200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2110 dan kemudian ke 1.2065 dan 1.2015.

GBP/USD naik ke atas 1.2250. Pemimpin oposisi telah setuju untuk bekerja bersama melalui legislatif untuk menghentikan Brexit yang tanpa kesepakatan. Perdana Menteri Johnson mengulangi sikapnya bahwa Inggris harus pergi pada tanggal 31 Oktober.

Bisakah oposisi menghentikan Brexit yang tanpa kesepakatan? Itulah yang dipertanyakan para trader dan tanda-tanda akan optimisme yang berhati-hati telah mendorong pounsterling naik lebih tinggi.

Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn sebelumnya ingin menghentikan Brexit yang tanpa kesepakatan dengan memberikan suara mosi tidak percaya – suatu gerakan yang ditolak oleh beberapa partai oposisi lainnya. Pada hari Selasa kemarin, Jo Swinson, pemimpin dari pro-Remain Liberal Democrat, memperingatkan bahwa desakan Corbyn melalui mosi tidak percaya kemungkinan gagal karena tidak cukup anggota parlemen yang akan mendukung tawarannya untuk menjadi Perdana Menteri.

Tapi sekarang, Corbyn kemungkinan telah berubah sikap hati.

Menurut Guardian, pemimpin oposisi ini kemungkinan sekarang akan mendukung pemilihan sebelum Brexit untuk mengkerdilkan keluarnya Inggris yang tanpa kesepakatan dari Uni Eropa. Terlebih lagi, anggota parlemen senior dari partai Buruh dan sekretaris Brexit bayangan Keir Starmer telah mengatakan bahwa legislasi diperlukan untuk menghentikan Brexit yang keras.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

8.27.2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Pembelian Pada Festival Musim Gugur

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Sawit Meningkat Dipicu Bertambahnya Pembelian Pada Festival Musim Gugur


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Importir besar di dunia mengimport minyak kelapa sawit dari Malaysia sebesar tiga kali lipat pada 25 hari pertama pada bulan ini karena berkurangnya persediaan minyak kedelai Amerika Serikat membuat para pembeli mencari alternatif minyak nabati lain.

Konsumsi minyak sawit meningkat menjelang festival musim gugur yang dirayakan tanggal 13 September pada tahun ini, dimana minyak sawit digunakan untuk menggoreng dan perasa dari kue bulan.

Pengiriman minyak sawit dari Malaysi sebagai produsen kedua dunia, ke Cina naik 177 % dari bulan lalu menjadi 265,045 ton dari 1-25 Agustus berdasarkan laporan dari Intertek Testing Services. Cina sebagai Negara konsumen terbesar dari minyak masak diperkirakan akan mengimport 6.7 juta ton minyak masak selama setahun dari bulan Oktober. Karena masalah perang dagang dan masalah hama dari Afrika merusak kedelai sehingga persediaan kedelai berkurang, membuat minyak kedelai produksinya kurang.

Persediaan minyak kedelai di Cina sangat turun sehingga mereka kekurangan persediaan minyak kedelai, sehingga mereka mengganti dengan minyak sawit.

Peningkatan ekspor membuat harga minyak sawit naik di Malaysia, sampai naik ke tertinggi enam bulan pada hari Senin minggu lalu karena peningkatan permintaan, jangan sampai harga yang tinggi membuat Cina kehilangan keinginan untuk membeli minyak sawit.

Indonesia mempunyai pangsa pasar yang lebih besar dan harganya lebih murah sehingga dapat mendominasi permintaan dari Cina.

Dengan banyaknya posisi terbuka di harga tinggi maka pada minggu ini para trader memperkirakan harga minyak sawit akan turun karena profit taking.

Tehnikal analysis untuk minyak sawit dengan support pertama di RM2,122 kemudian ke RM2,101 sedangkan resistant pertama di RM2,222 berikut ke RM 2,232.

Harga minyak sawit September di Bursa Malaysia Derivative ditutup naik pada minggu lalu.

Harga minyak sawit pada hari Jumat ditutup naik RM67 menjadi RM2,210 per ton dengan transaksi mingguan menjadi sebesar 235,201 lot dari 232,417 lot pada minggu lalu.

Di pasar fisik harga CPO September naik RM60 menjadi RM2,200 per ton.

Harga minyak sawit naik pada minggu lalu karena perang dagang antara China dan Amerika Serikat dan juga karena meningkatnya permintaan untuk persediaan minyak nabati festival musim gugur.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

8.26.2019

SOLID GOLD | Anjlok ke Posisi Terendah 3 Tahun

SOLID GOLD - Imbal Hasil Obligasi Amerika Tiba-tiba Anjlok ke Posisi Terendah 3 Tahun


SOLID GOLD JAKARTA - Imbal hasil obligasi 2-tahun, yang lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga jangka pendek daripada imbal hasil 10-tahun, gap lebih rendah ke 1,46 %, level terendah sejak September 2017. Sementara itu, imbal hasil benchmark 10-tahun juga mencapai level terendah tiga tahun di 1,474 %.

Namun spread kedua imbal hasil obligasi masih di wilayah positif mungkin akan jatuh ke wilayah negatif pada ses berikutnya karena meningkatnya ketegangan perdagangan. Spread negatif akan berarti inversi kurva, yang umumnya dianggap sebagai peringatan resesi.

Pada hari Jumat, Presiden Amerika Serikat Trump mengumumkan kenaikan pungutan atas barang-barang Tiongkok senilai $ 250 miliar dari 25 % saat ini menjadi 30 %. Tingkat baru akan berlaku mulai 1 Oktober. Selanjutnya, Presiden Trump mengatakan bahwa $ 300 miliar barang yang tersisa akan dikenakan pajak pada 15 % mulai 1 September.

Pernyataan dari Trump tersebut setelah sebelumnya China mengumumkan tarif pembalasan atas impor US $ 75 miliar pada hari efektif 1 September dan 15 Desember dimana otomotif Amerika Serikat akan dikenakan tarif 25 % mulai 15 Desember, dan tarif lainnya 5-10 %.

Imbal hasil obligasi Amerika Serikat jangka pendek untuk nota 2-tahun turun ke posisi terendah 23-bulan secara tiba-tiba, demikian juga dengan imbal hasil obligasi jangka 10 tahun terjun ke posisi terendah sejak Juli 2016 pada perdagangan sesi Asia hari Senin (26/08) karena meningkatnya ketegangan perdagangan China-Amerika.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

8.23.2019

SOLID BERJANGKA | Karena Optimisme Brexit

SOLID BERJANGKA - GBP/USD Naik Ke Sekitar 1.2250 Karena Optimisme Brexit


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Pasangan matauang ini jatuh kembali mendekati angka 1.2100 dan tertekan lebih jauh karena kenaikan dolar AS yang mendapatkan dukungan dari kenaikan yang berarti dalam imbal hasil obligasi Treasury AS. “Greenback” mendapatkan dorongan tambahan setelah rilis risalah pertemuan FOMC tanggal 30-31 Juli, yang menggemakan pesan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell setelah selesai pertemuan bahwa pemangkasan tingkat suku bunga sebanyak 25 basis poin adalah penyesuaian pertengahan siklus dan bukanlah suatu permulaan dari siklus pelonggaran yang panjang.

Risalah ini menurunkan ekspektasi untuk pelonggaran moneter yang agresif dari the Fed, walaupun reaksi pasar pada akhirnya menjadi agak diam dengan para investor memilih untuk menunggu pidato dari Gubernur Jerome Powell yang diskedulkan akan dilaksanakan di Jackson Hole pada hari Jumat mala mini sebelum menempatkan taruhan yang baru yang terarah.

Selanjutnya, partisipan pasar sekarang sedang menantikan pertemuan ,sehubungan dengan Brexit, antara Perdana Menteri Boris Johnson dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk mendapatkan petunjuk yang baru. Sebelumnya Macron telah berkata pada hari Rabu bahwa tidak akan ada negosiasi ulang untuk syarat-syarat keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Pertemuan ini kelihatannya tidak mungkin memberikan suatu kelegaan yang berarti bagi kenaikan GBP, sebaliknya setiap berita yang negative akan cukup untuk memicu aksi jual yang baru bagi Sterling dan membuat pasangan matauang ini rentan untuk mengakhiri tren “bearish” sebelumnya.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2239 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2224 dan kemudian 1.2152. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.2268 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2283 dan kemudian 1.2317.

GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.2250, pada posisi tertinggi bulan ini setelah Kanselir Jerman Merkel mengatakan sebuah solusi terhadap “backstop” Irlandia bisa diperoleh sampai tanggal 31 Oktober. Perdana Menteri Inggris Johson bertemu dengan Presiden Perancis Macron.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :