SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Jagung Naik Memulai Minggu yang Baru
SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pada minggu lalu tanggal 18 dan 19 Nopember USDA melaporkan adanya ekspor pribadi jagung sebesar 132,000 dan 119,090 MT ternyata laporan tersebut salah dan dikoreksi bahwa bukan ekspor jagung melainkan ekspor kedelai.
Sampai hari minggu panen jagung baru 76 % selesai, masih di bawah rata-rata lima tahun sebesar 92 % dan fase yang paling lama selama 10 tahun.
Tahun ini tanaman jagung ditanam terlambat dan cuaca yang basah di ladang jagung menghalangi proses panen, walaupun semua petani berharap panen dapat segera selesai. Dengan penundaan panen maka harga jagung sempat turun ke terendah dua bulan pada minggu lalu di $ 3.65 perbushel.
Pasar sangat memperhatikan panen tahun ini diperkirakan USDA akan mengumumkan panen yang kecil, kualitas jagung, area yang tidak ditanami dan daerah pertanian yang tidak dapat dipanen yang bisa membuat harga jagung rally.
Laporan penting dari USDA akan keluar pada pertengahan Januari dimana akan diumumkan outlook untuk panen tahun 2019, persediaan dari biji-bijian di seluruh Amerika Serikat.
Persediaan etanol di Amerika Serikat mencapai terendah dua tahun karena rendahnya produksi selama bulan-bulan terakhir. Produsen etanol meningkatkan produksi untuk meningkatkan persediaan dalam waktu pendek. Peningkatan harga etanol akan meningkatkan harga jagung karena 49 % dari jagung Amerika Serikat dibuat etanol.
Harga jagung di awal minggu dimulai dengan kenaikan harga, setelah pada sepanjang minggu lalu harga jagung turun.
Harga jagung Maret di CBOT naik 2.2 sen (0.59 % ) menjadi $ 3.806 per bushel. Selama minggu ini harga jagung turun 2.5 sen.
Laporan ekspor mingguan sampai 21 Nopember sebesar 605,592 MT. Pada minggu sebelumnya ekspor sebesar 651,147 MT dan pada tahun lalu pada periode yang sama ekspor sebesar 1.182 MMT. Akumulasi ekspor pada tahun pemasaran ini sebesar 5.598 MMT turun 57.48 % dari tahun lalu.
SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :