12.16.2019

SOLID GOLD | Menggerakkan Emas Naik

SOLID GOLD - Event-Event Besar Minggu Lalu Menggerakkan Emas Naik


SOLID GOLD JAKARTA - Gubernur Powell memberikan sikap yang lebih “dovish” daripada yang diantisipasikan. Meskipun masih optimis mengenai perkembangan ekonomi, Powell menunjukkan bahwa inflasi yang lemah akan berarti tingkat bunga yang rendah yang lebih lama. Dolar AS mengalami tekanan dengan komentar dari Powell ini.

Kemudian, giliran Christine Lagarde yang memulai debutnya sebagai kepala ECB. Sebagaimana yang telah diperkirakan, ECB juga mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah, walaupun dia menyuarakan hal yang lebih optimis daripada pendahulunya, Mario Draghi. Pasar menyambut baik suara dari Christine Lagarde ini.

Sementara itu di Inggris, partai Konservatif menang mutlak, dengan Perdana Menteri Boris Johnson mengamankan 364 kursi, membuka pintu untuk Brexit diselesaikan pada akhir dari Januari 2020 dan ini mengangkat sentimen pasar lebih jauh.

Menurut WSJ, pejabat Amerika Serikat dan Cina mengumumkan persetujuan terbatas untuk menghentikan perang dagang antara kedua negara, dengan Presiden Trump menghapuskan ancaman tarif baru atas Cina yang seharusnya mulai berlaku sejak hari minggu dan Beijing sepakat untuk membeli barang-barang pertanian Amerika Serikat dan produk-produk lainnya.

Event-event ini secara kolektif telah menggerakkan harga emas naik pada minggu lalu.

Kecenderungan naik harga emas masih akan berlanjut pada minggu ini khususnya dengan masuknya akhir tahun dimana merupakan musim orang membeli dan menyimpan emas.

Secara tehnikal, “resistance” terdekat menunggu di $1,481.04 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,485.96 dan kemudian $1,498.71. Sedangkan “support” terdekat berada di $1,468.29 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,460.46 dan kemudian $1,447.71.

Minggu lalu banyak “events” yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap pasar. Pertama, pertemuan FOMC Federal Reserve terakhir diadakan minggu lalu dan hari Jumat Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan Cina telah setuju terhadap kesepakatan perdagangan fase pertama.

Di dalam pernyataan oleh Federal Reserve pada hari Rabu, yang termasuk “dot plot” yang meletakkan perencanaan kebijakan moneter the Fed untuk tahun 2020 -2023, dengan jelas dikatakan bahwa tingkat bunga the Fed tidak akan berubah selama tahun 2020.

Proyeksi yang terbaru ini jauh berbeda dari “dot plot” yang terakhir dirilis. Meskipun demikian, selama konferensi pers, Powell mengatakan bahwa anggota komite menyesuaikan kebijakan moneter berdasarkan data ekonomi terbaru, bukan berdasarkan “dot plot”.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

12.13.2019

SOLID BERJANGKA | Turun ke Terendah Satu Bulan

SOLID BERJANGKA - Harga Kakao di New York Turun ke Terendah Satu Bulan


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kakao juga tertekan setelah GBP/USD naik ke tertinggi 8 ½ bulan pada hari Kamis membuat harga kakao mahal karena berdasarkan sterling. Harga kakao kembali recovered dari level terendah hari Kamis setelah GBP/USD kembali turun ke terendah satu minggu.

Persediaan kakao menurut monitoring ICE sedang dalam tren turun selama 6 bulan dan tercatat terendah 2 ¾ tahun menjadi 2.814 juta kantong hari Kamis.

Penguatan harga kakao setelah pada hari Rabu group Eksportir Gepex, mengatakan bahwa kakao yang sudah di proses bulan Nopember naik 11% dari tahun lalu menjadi 49,373 MT.

Perkiraan dari ICO di 29 Nopember bahwa pasar kakao menjadi defisit 21,000 MT dibanding perkiraan sebelumnya surplus 18,000 MT.

Analisa tehnikal untuk kakao support pertama di $2,605 sedangkan berikutnya $2,559.33 sedangkan resistant pertama di $2,682.66 dan berikut $2,713.33

Harga kakao di New York turun ke satu bulan terendah dan harga kakao di London turun 2 ¾ bulan, karena persediaan meningkat.

Harga kakao Maret di ICE New York turun $47 (1.83%)  menjadi $2,521 per ton dan harga kakao Maret di ICE London turun 1.27%.

Harga kakao turun tajam pada pada minggu ini setelah data dari Ivory Coast persediaan meningkat. Pemerintah Ivory Coast hari Senin menerima pengiriman kakao dari petani sebesar 795,290 MT selama 1 Oktober sampai 8 Desember naik 5.5% dari tahun lalu.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

12.12.2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Harga Tertinggi 9 1/2 bulan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Gula Turun Dari Harga Tertinggi 9 1/2 bulan


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Data dari UNICA Brazil hari Selasa produksi gula  pada  pertengahan Nopember turun 36.7% dari tahun lalu menjadi 337,000 MT setelah produksi etanol pada pertengahan kedua Nopember naik 2.9% dari tahun lalu menjadi 770 juta liter.

Laporan WASDE hari Selasa perkiraan produksi gula AS di 2019/20 diturunkan 3.8% menjadi 8.28  MMT dari perkiraan bulan lalu 8.61 MMT.

Kenaikan harga gula terjadi juga karena meningkatnya harga minyak mentah Januari meningkat 2.5 bulan tertinggi karena perjanjian negara OPEC untuk mengurangi produksi minyak mentah, Kenaikan harga minyak mentah membuat pabrik penggilingan  tebu membuat etanol sebagai bahan bakar substitusi dari minyak, sehingga tidak membuat gula akibatnya produksi gula berkurang.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama $12.87 dan berikut ke $12.56 sedangkan resistant pertama di $13.52  dan berikut ke $13.86 .

Harga gula turun pada hari Rabu karena profit taking dari harga tertinggi 9 ½ bulan.

Harga gula Maret di New York pada penutupan hari Rabu turun 4 sen (0.30%) menjadi $13.42 per pound dan Harga gula putih di London turun 0.17%.

Harga gula turun dari 9 ½ bulan tertingginnya, karena pemilik dana mengambil keuntungan dari minggu lalu karena rallynya harga. Harga gula pada minggu lalu selama tujuh minggu selalu naik karena persediaan sedikit.

Penguatan dari kurs real Brazil membuat harga gula meningkat, dimana real menguat 0.40% pada hari Rabu menjadi ke satu bulan tertinggi terhadap dolar. Penguatan real membuat ekspor berkurang karena harganya lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

12.11.2019

PT SOLID GOLD | Bursa Asia Berhasil Cetak Keuntungan

PT SOLID GOLD - Hanya Nikkei Yang Lemah Saat Bursa Asia Berhasil Cetak Keuntungan


PT SOLID GOLD JAKARTA - Perdagangan saham di bursa Tokyo bergerak lebih rendah karena investor mengawasi peristiwa-peristiwa penting minggu ini, termasuk pertemuan Federal Reserve, pemilihan di Inggris dan batas waktu tarif perdagangan AS-Tiongkok. Indeks Nikkei melemah 18,33 poin menjadi berakhir pada 23.391,86, sementara indeks Topix  ditutup 0,34 persen lebih rendah pada 1.714,95.

Saham Mitsui OSK Lines dan Taiheiyo Cement berakhir turun lebih dari 2 persen. Saham teknologi berakhir sebagian besar lebih tinggi, dengan perusahaan semikonduktor Sumco naik sebanyak 4,2 persen. Saham Advantest dan Tokyo Electron masing-masing naik sekitar 0,8 persen.

Kinerja perdagangan saham di bursa Seoul juga menguat setelah rilis data pasar tenaga kerja Korea Selatan yang mengesankan. Sehingga akhir perdagangan, indeks Benchmark Kospi naik 7,62 poin, atau 0,36 persen, menjadi 2.105,62. Tingkat pengangguran Korea Selatan naik menjadi 3,6 persen  pada November dari 3,5 persen pada Oktober.

Keuntungan juga dialami oleh perdagangan saham kawasan Pasifik dengan bursa saham Australia dan Selandia Baru cetak penguatan indeks. Indeks ASX 200  naik 45,70 poin  atau 0,68 persen ke posisi 6.752,60 terutama dipimpin oleh saham sektor konsumen dan sumber daya seperti saham penambang emas Evolution naik 1,6 persen. Bursa saham Selandia Baru berakhir menguat dengan indeks acuan  NZX 50 berakhir naik 7,74 poin menjadi 11.291,96.

Keuntungan mayoritas saham Asia tidak sampai ke bursa Indonesia yang masih melanjutkan pergerakan negatif.Iindeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 0,06 persen ke posisi 6180,09.

Bursa saham Asia berakhir sebagian besar lebih tinggi pada penutupan perdagangan hari Rabu imbas laporan  Wall Street Journal  bahwa AS dan negosiator perdagangan China meletakkan landasan untuk penundaan putaran tarif baru yang akan dimulai pada 15 Desember.

Investor juga menunggu isyarat dari hasil pertemuan akhir tahun 2019 Bank Sentral Amerika The Fed serta hasil pemilihan umum Inggris Raya terkait Brexit.

Bursa saham China berdetak lebih tinggi karena investor berharap untuk penundaan tarif AS dan data pertumbuhan pinjaman baru untuk November melampaui perkiraan. Indeks Shanghai Composite naik 0,24 persen menjadi berakhir pada 2.924,42 sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,79 persen menjadi 26.645,43.

Pinjaman bank China meningkat lebih dari yang diharapkan pada November, data dari People’s Bank of China hari ini. Bank memperpanjang CNY 1,39 triliun pinjaman baru di bulan November versus CNY 661 miliar di bulan Oktober. Pinjaman diperkirakan akan naik menjadi CNY 1,2 triliun.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

12.10.2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Laporan Ekspor Turun

SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Jagung Turun di Awal Minggu, Laporan Ekspor Turun


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Laporan mingguan USDA pada  minggu ini sampai 5 Desember hanya 481,097 MT, Laporan ini membuat akumulasi pengiriman naik menjadi 6.532 MMT dibanding dengan 15.118 MMT pada tahun lalu di periode yang sama.

Laporan USDA bahwa ada penjualan ekspor pribadi sebesar 245,872 MT ke Mexico pada hari Jumat. Jadi ekspor sampai sekarang masih turun 12 MMT (472 juta bushels) dibanding tahun lalu.

Perkiraan persediaan akhir dari Laporan WASDE  rangenya 1.190 bbu sampai 1.960 bbu dan perkiraan rata-rata dari analis sebesar 1.902 bbu. Perkiraan November sebesar 1.91 bbu.

Laporan progress tanaman dari USDA terakhir, 36% dari perkebunan jagung telah di panen pada laporan Senin lalu, masih lebih rendah 59% dari rata-rata.

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama di $3.62  berikutnya ke $3.57 sedangkan resistant pertama $3.73 dan berikut ke $3.81.

Harga jagung turun karena Laporan ekspor yang rendah dan transaksi sedikit menanti Laporan Bulanan USDA pada hari Selasa.

Harga jagung Maret di CBOT pada awal minggu turun 0.5 sen menjadi $3.7625 per bushel.  Harga jagung pada seminggu lalu naik 4 ½ sen, kenaikan terhenti pada hari Jumat dan lanjut turun pada hari Senin.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

12.09.2019

SOLID GOLD | Penutupan Pasar di Akhir Minggu

SOLID GOLD - Harga Kedelai Naik Pada Penutupan Pasar di Akhir Minggu


SOLID GOLD JAKARTA - Perkiraan WASDE  produksi ada di 392 – 522 mbu dengan rata-rata 474 mbu. Untuk bulan Nopember perkiraan persediaan akhir sebesar 475 mbu.

Laporan ekspor mingguan sebesar 683,800 mt, turun 59% dari minggu lalu dan 55% di bawah rata-rata 4 minggu. Di bawah range perkiraan 700,000 – 1,300,000 mt. Cina tidak terlalu aktif membeli minggu lalu, Cina akan membeli 298,617 ton, dan memesan sebesar 9.605 juta ton.

The Buenos Aires Grains Exchange melaporkan tanaman kedelai sudah 49% di tanam. Kelembaban tanah optimal ketika hujan turun dengan baik minggu lalu.

Analisa tehnikal kedelai dengan support pertama sebesar $8.6762 dan berikut $8.5862 sedangkan resistant pertama $8.9412 dan berikut $9.1162.

Harga kedelai  dan minyak kedelai naik  pada akhir  minggu sehingga selama minggu lalu harganya naik. Hanya harga soymeal turun namun selama seminggu lalu harganya masih naik.

Harga  kedelai Januari di CBOT naik  5.25 sen menjadi $8.8950 perbushel, pada seminggu ini harga kedelai naik  12.75 sen. Harga soymeal turun $2.10 menjadi $297.40 per ton, selama seminggu ini masih naik $6.20. Harga minyak kedelai naik 72 sen menjadi $31.01, selama seminggu ini harganya naik 64 sen.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

12.06.2019

SOLID BERJANGKA | Harga Minyak Amerika Turun

SOLID BERJANGKA - Harga Minyak Internasional Naik, Namun Harga Minyak Amerika Turun


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Menjelang pertemuan OPEC ini, Irak mengatakan bahwa pihaknya mendorong pengurangan produksi 400.000 barel per hari di atas perjanjian yang ada untuk pengurangan 1,2 juta barel per hari.

OPEC + 24-negara telah memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari sejak awal tahun, dan kesepakatan saat ini berjalan hingga Maret 2020. Pemangkasan produksi pertama kali dilaksanakan pada Januari 2017 dalam upaya untuk meningkatkan harga ketika AS mulai meningkatkan produksi minyak serpihnya.

Ketika pertemuan OPEC dimulai, ada laporan yang bertentangan tentang siapa yang mengusulkan pemotongan. Diberitakan  seorang pejabat senior minyak Saudi membantah melakukan pengurangan produksi yang lebih dalam. Padahal  sebelumnya diberitakan Arab Saudi dapat mendukung pemotongan yang lebih dalam untuk memberikan dorongan kepada Aramco. Sebagai informasi, pertemuan OPEC ini adalah pertemuan pertama yang dihadiri menteri energi Saudi yang baru, Pangeran Abdul Aziz bin Salman, yang merupakan putra Raja dan saudara tiri dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Mengakhiri perdagangan komoditas energy internasional beberapa jam lalu hari Jumat (06/12), harga minyak  bergerak antara keuntungan dan kerugian dikarenakan investor menunggu keputusan dari OPEC tentang kebijakan produksinya.

Menjelang pertemuan OPEC di Wina, menteri energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa OPEC + sedang membahas pengurangan produksi 500.000 barel per hari yang lebih besar dari perkiraan untuk kuartal pertama 2020.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate  tidak berubah pada $58,43, demkian juga harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent naik 44 sen hingga mencapai $ 63,45.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :