MinyakOil, PT SGB Solid Group SG Berjangka Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka | Minyak berjangka turun pada hari Rabu (28/2) setelah data industri menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah AS minggu lalu menjelang angka resmi pemerintah.
Sementara itu, OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, sedang mempertimbangkan perpanjangan pengurangan produksi sukarela hingga kuartal kedua, menurut laporan Reuters, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya. OPEC+ pada bulan November menyetujui pengurangan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari pada kuartal pertama tahun 2024, dengan Arab Saudi melanjutkan pengurangan sukarela sebesar 1 juta barel per hari.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman April turun 76 sen, atau 1%, menjadi $78,11 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent bulan April, patokan global, turun 70 sen, atau 0,8%, menjadi $82,95 per barel di ICE Futures Europe. Minyak Brent bulan Mei, kontrak yang paling aktif diperdagangkan, turun 79 sen, atau 1%, menjadi $81,87 per barel di ICE Futures Europe.
American Petroleum Institute, sebuah kelompok perdagangan industri, pada Selasa malam melaporkan kenaikan persediaan minyak mentah AS sebesar 8,4 juta barel pada minggu lalu, menurut sumber yang mengutip data tersebut, sementara stok bensin turun 3,3 juta barel dan pasokan sulingan turun 523.000 barel.
Administrasi Informasi Energi akan merilis data resmi pada Rabu pagi. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights, rata-rata memperkirakan persediaan minyak mentah meningkat sebesar 2 juta barel, dengan stok bensin turun 2,1 juta barel dan minyak sulingan menunjukkan penurunan sebesar 500.000 barel. (Arl)
Sumber : MarketWatch