PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Tertekan Peningkatan Pasokan Amerika Serikat; Data EIA Menjadi Perhatian
PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Bank mengatakan beberapa dampak pemotongan diimbangi oleh perlambatan pertumbuhan permintaan minyak global karena ketegangan perdagangan hanya 0,7 juta barel per hari pada kuartal keempat 2018 dan kuartal pertama tahun ini, dibandingkan rata-rata lima tahun 1,5 juta bpd.
Di luar fundamental pasar, para pedagang minyak mengamati ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Senin mengancam Iran dengan “kekuatan besar” jika menyerang kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Pada hari Selasa, penjabat Sekretaris Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan mengatakan ancaman dari Iran tetap tinggi.
Ketegangan telah meningkat sejak Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran untuk mencoba mencekik ekonomi negara dan memaksa Teheran untuk menghentikan program nuklirnya.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan.
Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan laporan peningkatan pasokan API. Namun jika malam ini data pasokan EIA terealisir menurun akan menguatkan harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 62,20 - $ 61,70, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 63,20 - $ 63,70.
Harga minyak turun pada hari kemarin terpicu peningkatan persediaan minyak mentah AS dan karena janji Arab Saudi untuk menjaga keseimbangan pasar.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat untuk pengiriman Juli turun 47 sen, atau 0,74 %, ke $ 62,66. Kontrak Juni berakhir pada Selasa, berakhir di $ 62,99 per barel, turun 11 sen.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 21 sen, atau 0,29 %, pada $ 71,97, setelah naik 21 sen pada hari Selasa.
American Petroleum Institute (API) mengatakan pada hari Selasa bahwa pasokan minyak mentah Amerika Serikat naik 2,4 juta barel pekan lalu, menjadi 480,2 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 599.000 barel.
Di luar Amerika Serikat, Arab Saudi pada hari Rabu mengatakan berkomitmen untuk pasar minyak yang seimbang dan berkelanjutan.
Arab Saudi telah berada di garis depan pemotongan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang dimulai pada bulan Januari dan bertujuan mengurangi kelebihan pasokan global yang muncul pada 2018.
Karena pemotongan, Bank of America Merrill Lynch mengatakan produksi minyak mentah oleh OPEC dan sekutunya turun 2,3 juta barel per hari (bpd) antara November 2018 dan April 2019. Itu telah membantu mendorong kenaikan harga minyak mentah Brent lebih dari sepertiga sejak awal tahun.
PT SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :