Solid Gold Berjangka | Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda terus memberi isyarat dengan hati-hati bahwa kemajuan bertahap sedang dilakukan menuju pencapaian target inflasi bank tersebut, dalam pesan kebijakan yang sebagian besar bersifat dovish yang membuka kemungkinan kapan saatnya untuk normalisasi.
“Kemungkinan mewujudkan prospek pencapaian target stabilitas harga sebesar 2 persen tampaknya meningkat secara bertahap,” kata Ueda dalam pidatonya hari Senin di hadapan para pemimpin bisnis lokal di Nagoya, Prefektur Aichi. Namun, karena tingginya ketidakpastian mengenai pertumbuhan upah dan faktor-faktor lainnya, “pencapaian target stabilitas harga yang berkelanjutan dan stabil belum dapat dipastikan pada saat ini.”
Retorika Ueda berangsur-angsur berubah karena ia menunjukkan sedikit lebih percaya diri mengenai kemungkinan mencapai tujuan tersebut. Ditambah lagi dengan perkiraan inflasi terbaru bank tersebut, yang memproyeksikan pertumbuhan harga akan melebihi target sekali lagi pada tahun depan. Setelah pertemuan kebijakan bulan September, Ueda mengatakan target inflasi yang stabil masih belum terlihat, tanpa mengacu pada kepastian yang semakin meningkat.
Pesan gubernur tersebut dapat membuka jalan bagi kelancaran transisi menuju normalisasi ketika saatnya tiba, sehingga memungkinkan Ueda untuk menghindari kritik yang ditujukan kepada pendahulunya di tengah persepsi bahwa para pelaku pasar terus-menerus dikejutkan oleh perubahan kebijakan di bawah rezim sebelumnya.
Ueda terus menekankan tingginya ketidakpastian seputar prospek ekonomi. Bank Dunia perlu memastikan bahwa siklus baik inflasi upah akan dimulai, dengan perusahaan menaikkan harga untuk membantu mereka juga meningkatkan kompensasi bagi pekerja.
BOJ mengubah mekanisme pengendalian kurva imbal hasil pada tanggal 31 Oktober untuk mengatasi potensi efek samping pelonggaran moneter, sebuah langkah yang ditafsirkan oleh beberapa ekonom sebagai langkah menuju normalisasi. Sekitar 70% analis memperkirakan langkah menuju pengetatan pada bulan April, menurut survei Bloomberg menjelang pertemuan kebijakan bulan Oktober.
BOJ secara tajam menaikkan perkiraan harga untuk tahun fiskal berikutnya menjadi 2,8%, jauh di atas ekspektasi para ekonom. Kenaikan peringkat ini berarti bahwa bank tersebut memperkirakan inflasi akan melampaui target 2% selama tiga tahun berturut-turut, sebuah pencapaian yang belum pernah dicapai negara ini sejak tahun 1992. (knc)
Sumber : Bloomberg,PT SGB, Solid Gold Berjangka, Solid Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar