Minyak WTIMinyak jenis Brent PT SGB Solid Group SG Berjangka Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka | Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih rendah pada Selasa (2/7), yang tidak mampu mempertahankan kenaikan di awal sesi karena ekspektasi permintaan musim panas yang tinggi, berlanjutnya kekerasan di Timur Tengah dan awal musim badai.
Minyak mentah WTI pengiriman Agustus ditutup turun US$0,57 yang menetap di US$82,81 per barel, setelah sebelumnya menyentuh US$87,46. Minyak mentah Brent bulan September, yang menjadi acuan global, terakhir terlihat turun US$0,31 menjadi US$86,29.
Penurunan ini terjadi meskipun terdapat ekspektasi bahwa permintaan akan melonjak pada musim panas, dengan perkiraan yang menyerukan penurunan besar dalam persediaan minyak AS dalam laporan yang dirilis pada Selasa sore dari American Petroleum Institute dan sehari kemudian dari Energy Information Administration.
Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat, dengan Israel melancarkan perangnya terhadap Hamas di Gaza, sementara mengancam akan memperluas permusuhan ke Lebanon ketika konflik antara pasukan Israel dan milisi Hizbullah yang didukung Iran memanas dan militan Houthi terus melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Sementara peningkatan ini juga terjadi ketika Badai Beryl menguat menjadi badai kategori lima yang membawa angin dengan kecepatan 165 mil per jam, menurut National Hurricane Center. Beryl adalah badai paling kuat yang pernah terjadi pada bulan Juni, dipicu oleh suhu laut yang tinggi, namun diperkirakan tidak akan mengganggu produksi dari anjungan di teluk utara.(yds)
Sumber: MT newswires