SOLID GOLD - Peranan Krakatau Stell (KRAS) dalam Rencana Indonesia Jadi Salah Satu Pusat Mobil Listrik Dunia
SOLID GOLD JAKARTA - Sebelumnya diketahui, KRAS dan Posco memiliki perusahaan patungan bernama Krakatau Posco yang dibentuk pada 2011 dan mulai beroperasi pada 2013. Pada 2019, ketika KRAS melakukan proses restrukturisasi bisnis dari persoalan keuangan yang membelit selama bertahun-tahun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Korea Selatan untuk menandatangani rencana investasi.Sementara itu, produksi baja 10 juta ton per tahun ditargetkan dapat tercapai pada 2025. Adapun kapasitas produksi KRAS saat ini sebesar 3,9 juta ton per tahun, termasuk pabrik HRC yang baru dioperasikan sebesar 1,5 juta ton per tahun.
Silmy meyakini konsumsi baja nasional akan terus tumbuh seiring dengan maraknya pembangunan infrastruktur dan industri dalam negeri. Dia mengatakan dalam lima tahun terakhir, konsumsi baja nasional telah tumbuh sekitar 40 persen dari 50 kg per kapita per tahun pada 2014 menjadi 71 kg per kapita per tahun. “Terjadi peningkatan konsumsi baja nasional yang sangat signifikan sekitar 40 persen karena kebijakan pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Sementara itu pabrik HRC yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu, telah selesai dibangun sejak Mei 2021 dengan kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun. Silmy mengatakan pabrik ini merupakan fasilitas produksi pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan baja dengan ketebalan 1,4 mm. Karena kualitas produk yang sangat baik, HRC ini nantinya akan dibidik untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar otomotif. “Hal ini seiring dengan rencana Indonesia untuk menjadi salah satu pusat mobil listrik dunia,” ujar Silmy.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menggandeng Pohang Steel and Iron Company (Posco) asal Korea Selatan akan merealisasikan investasi baru tahun depan senilai total US$3,7 miliar.
Direktur Utama KRAS Silmy Karim mengatakan investasi baru tersebut dibagi menjadi dua tahap, yakni US$700 juta untuk memproduksi turunan hot rolled coil (HRC). Sisanya, senilai US$3 miliar akan digunakan untuk menambah fasilitas produksi baja di industri hulu. “Klaster baja 10 juta ton per tahun akan terealisasi karena pada 2022, KRAS dan Posco Korea akan melakukan investasi baru,” katanya dalam acara peresmian pabrik HRC #2 di Cilegon, Selasa (21/9/2021) yang lalu.
SOLID GOLD
Sumber : Vibiznews
Baca Juga
:
Solid
Gold |
Kinerja Solid Gold Berjangka
Solid
Gold | PT
Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid
Gold | PT
Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
Solid
Gold |
Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold | Luar
Biasa Solid Gold Berjangka
Solid
Gold |
Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid
Gold |
Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid
Gold |
Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
Solid
Gold |
Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid
Gold | Perusahaan
Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid
Gold |
Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid
Gold |
Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold |
Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid
Gold |
Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Gold | PT
Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid
Gold |
Perang Dagang Buat Emas Berkilau
Solid Gold | Harga Emas Anjlok
Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak
Diminati Hari Ini
Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup
Signifikan
Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar