7.12.2019

SOLID BERJANGKA | Pulihkan Kekuatan Dollar

SOLID BERJANGKA - Review Forex Kemarin: Data Inflasi Amerika Serikat Berhasil Pulihkan Kekuatan Dollar


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Terhadap mata uang utama lainnya, dollar bernasib cukup baik terhadap euro dan yen Jepang. Terhadap euro, dolar pulih ke $ 1,1256 dari level terendah awal di $ 1,1287, demikian terhadap terhadap Yen  menguat dari level rendah 107,86 yen menjadi 108,53 sebelum  turun ke 108,46.

Dolar turun 0,16 % pada 1,2522 terhadap pound sterling, melemah dari ketinggian awal 1,2489. Demikian juga terhadap Aussie turun 0,22 % pada 0,6974, dan terhadap loonie Canada turun 0,13 % pada 1,3065.

Pulihnya dolar merespon laporan Departemen Tenaga Kerja pada kenaikan tak terduga dalam harga konsumen Amerika Serikat pada bulan Juni. Inflasi naik tipis 0,1 % pada bulan Juni, menyamai sedikit kenaikan yang terlihat pada Mei. Untuk inflasi  inti naik 0,3 % pada Juni setelah naik 0,1 % selama empat bulan berturut-turut.

Laporan berikutnya dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran Amerika Serikat secara tak terduga turun di minggu yang berakhir 6 Juli. Klaim pengangguran  turun menjadi 209.000, turun 13.000 dari posisi  minggu sebelumnya 222.000.

Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Jumat pagi dollar Amerika Serikat pulih dengan baik setelah penurunan awal sesi, terangkat oleh kenaikan tak terduga dalam data inflasi harga konsumen di bulan Juni. Namun data inflasi semalam tidak mampu membuat kemajuan yang signifikan, sehingga harapan penurunan suku bunga masih ada bulan ini.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dollar Amerika Serikat terhadap banyak rival utamanya ditutup melemah 0,05 % ke posisi 97.05 setelah sempat berada di posisi terendah 4 hari di 96.80 dan dibuka sebelumnya pada posisi 97.13. Perdagangan sebelumnya dolar anjlok parah oleh harapan penurunan suku bunga Fed meningkat.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

7.11.2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Komentar Powell Yang Dovish

PT SOLID GOLD BERJANGKA - GBP/USD Lompat Diatas 1.2500 Setelah Komentar Powell Yang Dovish


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Boris Johnson dan Jeremy Hunt, yang sedang bertarung untuk menjadi Perdana Menteri – telah terlibat dalam perdebatan di televise. Johnson menekankan pentingnya meninggalkan Uni Eropa pada tenggat waktu tanggal 31 Oktober dan membuka pintu dengan mem-bypass parlemen.

Sementara itu, Dewan Rakyat mengambil suara untuk mendapatkan peraturan yang bisa mencegah pemerintah dari mem-bypass Parlemen – pertempuran masih jauh dari selesai.

Johnson menolak untuk membuat komitmen berhenti jika tidak membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada tenggat waktu yang telah diberikan. Bekas menteri luarnegeri ini terus memimpin polling dan kemungkinan akan masuk ke Downing Street 10 pada akhir bulan Juli.

Apabila berlanjut naik, pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” awal di 1.2560 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2605 dan kemudian 1.2646. Sebaliknya apabila turun akan berhadapan dengan “support” awal di 1.2480 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2439 dan kemudian 1.2360.

GBP/USD diperdagangkan diatas 1.2500 setelah Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell membuka pintu terhadap pemotongan tingkat suku bunga. Sebelumnya, GDP Inggris naik 0.3% sebagaimana yang telah diperkirakan.

GBP/USD hampir saja tidak berhasil lolos dari jurang yang dalam yang mencapai kerendahan selama dua tahun lebih – namun tidak ada bahaya yang menunggu. Campuran kekuatiran di sekitar Brexit pada hari Selasa telah mengirim poundsterling ke 1.2439 – hanya satu pip diatas kerendahan tahun 2019 di 1.2438 yang dicatat pada bulan Januari 2019. Kejatuhan ke 1.2437 akan mewakili level terendah sejak tahun 2017.

Namun, data kemarin telah memberikan alasan untuk pemulihan yang sangat dibutuhkan. Angka GDP bulan Mei muncul pada 0.3 %  – sebagaimana yang diperkirakan – dan hal ini cukup untuk memercik kenaikan yang lebih tinggi.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

7.10.2019

PT SOLID GOLD | Prospek Permintaan Global

PT SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah Dikhawatirkan Prospek Permintaan Global


PT SOLID GOLD JAKARTA - Harga minyak sedang ditekan oleh kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang permintaan karena perang perdagangan Amerika-China, menuju tahun kedua, yang mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi global.

Dampak ketegangan perdagangan global sudah terlihat di Jepang dengan data pesanan mesin inti Jepang turun paling banyak dalam delapan bulan, data menunjukkan pada hari Senin. Dan pagi ini pemerintah Jepang  menunjukkan bahwa upah riil di negara itu turun selama lima bulan berturut-turut.

Sementara itu, Goldman Sachs mengatakan pertumbuhan produksi serpih Amerika Serikat kemungkinan akan melampaui permintaan global setidaknya sampai 2020, membatasi kenaikan harga minyak meskipun pembatasan produksi dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI akan turun terus ke posisi support 56.98 – 55.30. Namun jika bergerak tinggi akan mendaki ke posisi resisten 58.05 – 59.10.

Harga minyak mentah di awal perdagangan sesi Asia hari Selasa kemarin turun  di tengah kekhawatiran atas prospek permintaan setelah tanda-tanda terbaru bahwa perselisihan perdagangan internasional telah menyeret ekonomi global, meskipun ketegangan di Timur Tengah menawarkan beberapa dukungan untuk harga.

Harga minyak mentah berjangka acua internasional atau minyak Brent turun 21 sen atau 0,3 % pada $ 63,90 per barel, sebelumnya telah anjlok 12 sen. Demikian harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Serikat turun 20 sen, atau 0,4 %, menjadi $ 57,46 per barel, setelah sebelumnya naik 15 sen.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

7.09.2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Pasar Forex Minggu Lalu

SOLID GOLD BERJANGKA - Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Dengan latarbelakang dari semakin meningkatnya ketakutan akan Brexit yang tanpa kesepakatan – yang dibakar lebih jauh oleh komentar Boris Johnson pada hari Jumat, membuat tekanan yang berat dan menyeret pasangan matauang kembali mendekati ke kerendahan selama beberapa bulan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

1. Sekali lagi pasar menunjukkan ketangguhannya, pulih dari permulaan yang lemah;
2. Non-farm payrolls naik 224.000 m/o/m, diatas peningkatan yang diperkirakan 165.000.
3. Same store sales naik 5.5 % w/o/w, lebih besar daripada kenaikan sebelumnya sebesar 5.0 %.
4. Unemployment rate muncul di 3.7 %, sesuai dengan yang diperkirakan.
5. Jobless claims turun 8000 w/o/w dari 229.000 menjadi 221.000.
6. Home mortgage apps naik 1.0 % w/o/w, lebih tinggi daripada penurunan sebelumnya 1.0 %.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

1.Laporan ADP employment menunjukkan kenaikan 102.000 untuk bulan Juni, dibawah daripada yang diperkirakan 140.000.
2. Construction spending turun 0.8 % m/o/m, dibawah kenaikan yang diperkirakan 0.1 %.
3. Factory orders turun 0.7% m/o/m, lebih daripada penurunan yang diperkirakan 0.5 %.
4. Defisit perdagangan international melebar menjadi $ -55.5 miliar, lebih besar daripada yang diperkirakan $ -53.5 miliar.
5. ISM mfg index muncul di 51.7 untuk bulan Juni, lebih rendah daripada sebelumnya 52.1

Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Laporan pekerjaan bulanan Amerika Serikat menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat menambah 224.000 pekerjaan baru pada bulan Juni, mengatasi perkiraan konsensus sebesar 160.000 dengan jumlah kelebihan yang besar dan jauh lebih tinggi daripada penurunan bulanan sebelumnya sebesar 72.000.

Data tersebut cukup kuat untuk menghilangkan kenaikan dari tingkat pengangguran ke 3.7 % dari sebelumnya 3.6 % dan data pertumbuhan upah yang stabil, menunjukkan bahwa upah rata-rata perjam pada bulan Juni meningkat 0.2 % dibandingkan dengan yang diantisipasikan sebanyak 0.3 %. Laporan “employment” yang muncul lebih baik daripada yang diperkirakan menurunkan ekspektasi akan pemangkasan tingkat bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juli ini. Angka pekerjaan juga mendorong imbal hasil pekerjaan Amerika Serikat naik, dan harga-harga saham turun. Dollar Amerika Serikat melompat diseluruh tempat. DXY naik 0.56 % di 97.30, dalam perjalanannya ke level tertinggi sejak bulan Juni 18.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

7.08.2019

SOLID GOLD | Asia Menantikan Data NFP

SOLID GOLD - Rupiah Jumat Terkoreksi Tipis ke Rp14.145/USD; Dollar Asia Menantikan Data NFP


SOLID GOLD JAKARTA - Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,75, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,77.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau melemah 0,10 % atau - 6,092 poin ke level 6.368,739, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah sembari menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat nanti malam.

Melihat dollar Amerika Serikat terhadap rupiah hari ini rebound tipis, dengan dollar di pasar Asia agak melandai di antara ekspektasi pemangkasan suku bunga. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.185.

Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi tipis, sementara dollar Amerika Serikat di pasar Asia terlihat agak flat dari penguatan terbatas di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pagi ini melemah tipis 0,04 % ke level Rp 14.145 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140.

Amelihat untuk perdagangan jumat minggu lalu rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.140, kemudian bergerak melemah ke Rp 14.150, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.145. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia coba menanjak tetapi masih flat di tengah pasar yang menantikan rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (Non Farm Payrolls – NFP) untuk prediksi pemangkasan suku bunga the Fed.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

7.05.2019

SOLID BERJANGKA | Melemahkan Dollar Amerika Serikat

SOLID BERJANGKA - Anjloknya Yield Treasury Amerika Serikat Menambah Alasan Melemahkan Dollar Amerika Serikat 


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Dollar telah melemah dalam beberapa pekan terakhir karena bangkitnya ekspektasi  penurunan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini, meskipun indeks turun dari posisi terendah tiga bulan di 95,843 yang jatuh pada bulan Juni. Dolar juga tertekan oleh keraguan negoisasi perdagangan Amerika-China dapat selesai dengan baik, apalagi  Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Rabu mengulangi pandangannya bahwa China dan zona euro memanipulasi mata uang mereka.

Tetapi dollar Amerika Serikat tetap menjadi mata uang cadangan dominan, dimana menurut laporan IMF menunjukkan dolar merupakan 58 % dari cadangan devisa global pada kuartal pertama tahun 2019, naik sedikit dari kuartal sebelumnya dan jauh di atas pangsa 19 % euro.

Untuk perdagangan hari ini, pasar akan fokus pada rilis data NFP bulan Juni yang akan dikeluarkan pada sesi malam nanti, diperkirakan posisi  support berada di 96.60 – 95.80. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 96.90 – 97.78.

Diakhir perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari Jumat pagi, dollar Amerika Serikat melemah terhadap banyak rival utamanya dari posisi perdagangan sebelumnya. Sentimen negatif pasar didapat dari anjloknya imbal hasil obligasi ke bawah posisi 2 %.

Rally harga obligasi global semakin cepat minggu ini pada ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih besar dari bank sentral, meskipun dampaknya terhadap pasar valuta asing terbatas, dengan volatilitas keseluruhan tetap rendah.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dollar Amerika Serikat terhadap mata uang utama lainnya ditutup melemah 0,06 % dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.73 setelah  dibuka pada posisi 96.78 dan sempat terjun ke posisi terendah 96.66.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

7.04.2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Penurunan Produksi 9 Bulan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - OPEC Sepakat Memperpanjang Penurunan Produksi 9 Bulan


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Kelompok produsen dan sekutunya telah mengurangi produksi minyak sejak 2017 untuk mencegah harga merosot di tengah melonjaknya produksi Amerika Serikat yang telah menjadi produsen utama dunia tahun ini di depan Rusia dan Arab Saudi. Pemotongan berjalan pada volume sekitar 1,2 juta barel per hari.

Amerika Serikat bukan anggota OPEC, juga tidak berpartisipasi dalam pakta pasokan. Washington telah menuntut Riyadh memompa lebih banyak minyak untuk mengimbangi ekspor yang lebih rendah dari Iran setelah memberikan sanksi baru pada Teheran atas program nuklirnya. Namun Amerika Serikat juga telah meningkatkan produksi minyaknya dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan dalam konferensi pers Senin bahwa dari waktu ke waktu, negara-negara OPEC dan non-OPEC perlu memangkas produksi untuk mencegah volatilitas ekstrem, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang reaksi OPEC terhadap produksi serpih Amerika Serikat.

Al-Falih menambahkan Arab Saudi memiliki 2,3 juta barel kapasitas cadangan, dan memproduksi 9,7 juta barel per hari.

Amerika Serikat telah memproduksi 12,1 juta barel minyak per hari, menurut data terbaru Amerika Serikat, sekitar 1,3 juta barel lebih banyak dari tahun lalu.

OPEC dan Iran juga mencapai kompromi pada kemitraan jangka panjang dengan Rusia.

Menteri perminyakan Iran telah mengkritik “unilateralisme” di antara beberapa anggota aliansi energi, memperingatkan bahwa hal itu pada akhirnya dapat menyebabkan kematian OPEC.

OPEC sepakat pada hari Senin untuk memperpanjang pengurangan produksi sembilan bulan setelah beberapa anggota kelompok produsen yang didominasi Timur Tengah mendukung kebijakan yang dirancang untuk menopang harga minyak di tengah melemahnya ekonomi global.

Kesepakatan itu harus mendapat persetujuan dari sekutu non-OPEC pada pertemuan hari Selasa, dengan menteri perminyakan Irak mengatakan dia tidak mengantisipasi adanya komplikasi. Sebelumnya pada hari itu, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan kepada wartawan bahwa dia “tidak punya masalah” dengan mendukung pengurangan pasokan minyak sampai sembilan bulan.

Teheran, yang telah menjadi produsen OPEC ketiga terbesar sebelum penerapan kembali sanksi Amerika Serikat, sebelumnya keberatan dengan kebijakan yang diajukan oleh saingan berat Arab Saudi.

OPEC membahas pengurangan produksi minyak selama pertemuan pada hari Senin. Kesepakatan yang disahkan sekarang harus disahkan oleh anggota non-OPEC, seperti Rusia, pada hari Selasa.
PT SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :