5.13.2019

SOLID GOLD | Tekanan Perang Dagang Berlanjut

SOLID GOLD - Posisi Dollar Amerika Serikat Awal Pekan Masih Lemah, Tekanan Perang Dagang Berlanjut


SOLID GOLD JAKARTA - Setelah perdagangan pekan lalu dollar Amerika alami kerugian mingguan untuk dua pekan berturut, masuki perdagangan forex pekan ini di sesi Asia hari Senin (13/05) posisi dolar terhadap beberapa rival utamanya masih sangat lemah. Terpantau sentimen perdagangan safe haven masih kuasdai pasar.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dollar Amerika terhadap beberapa rival mata uang utama melemah 0,05 % di 97.28 setelah dibuka pada posisi 97.29. Sebagai informasi, perdagangan sesi Amerika akhir pekan lalu ditutup pada posisi 97.30 namun sempat turun ke posisi 97.13 yang merupakan posisi terendah dalam 3 pekan.

Pekan lalu dollar Amerika tergelincir ke level terendah tiga minggu  setelahn pemerintah Amerika Serikat menaikkan tarif menjadi 25 % dari 10 % untuk barang-barang dagang Cina senilai sekitar $ 200 miliar dan mengancam akan mengenakan tarif pada hampir semua impor dari China. Keputusan diatas terjadi oleh tuduhan Presiden Donald Trump melihat China sangat lambat dari komitmen dalam negoisasi perdagangan.

China bersumpah untuk membalas dengan memberlakukan sanksi pada barang-barang Amerika, dan itu  meningkatkan kekhawatiran perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia yang dapat secara signifikan merusak pertumbuhan global.

Untuk pergerakan dolar selanjutnya, indeks dollar diperkirakan akan turun menuju supportnya di 97.09 – 96.85. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik ke posisi resisten di  posisi  97.43 – 97.76.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


5.10.2019

SOLID BERJANGKA | Anjloknya Harga Minyak di Asia

SOLID BERJANGKA - Perang Dagang Amerika-China Picu Anjloknya Harga Minyak di Asia


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Pendukung harga terbaru datang dari penurunan persediaan minyak mentah AS yang tak terduga menurut laporan mingguan EIA, persediaan minyak mentah Amerika turun 4 juta barel dalam minggu hingga 3 Mei.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan  turun ke posisi support di 61.12 – 60.38. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki  ke resisten 62.42 – 63.10.

Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Kamis  (09/05) bergerak turun  di tengah kekhawatiran atas meningkatnya pertempuran perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina, meskipun ada kejutan penurunan persediaan minyak mentah Amerika.

Harga minyak mentah berjangka Brent atau harga acuan minyak internasional berada di $ 69,56 per barel  yang  turun 67 sen atau 0,95 % dari penutupan sesi Amerika beberapa saat lalu. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 59 sen  atau 0,95 % berada di $61,40 per barel.

Perang perdagangan China-Amerika telah membebani harga minyak minggu ini karena meningkatnya ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia dapat mempengaruhi prospek ekonomi global. Selain itu juga China merupakan konsumen minyak dunia terbesar, dimana  impor minyak mentah China pada April mencapai rekor untuk bulan ini, yaitu 10,6 juta barel per hari (bph).

Meskipun demikian, harga minyak telah didukung oleh tanda-tanda pasokan global yang lebih ketat di belakang pengurangan produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, termasuk Rusia.  Pasokan global juga diperketat oleh sanksi Amerika terhadap Venezuela dan Iran.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

5.09.2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Arabika dan Robusta

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kopi Arabika dan Robusta Sedang Dijual Paling Murah Oleh ICE


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York  ditutup turun  2,15  poin atau 2,38 % dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $ 88.00 per lb.  Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup turun  50 poin atau 3,72 % dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.271 pe lb.

Sentimen positif untuk perdagangan kopi Robusta dari  Kantor Statistik Umum Vietnam bahwa ekspor kopi Jan-April dari Vietnam, produsen robusta terbesar dunia, turun -13,5 % y/y menjadi 629 MT.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, diperkirakan harga kopi arabika  berpotensi rebound secara teknikal dan juga oleh pulihnya kurs uang Brasil.

Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan kemarin anjlok parah ke posisi terendah sepanjang kontrak. Demikian juga harga kopi Robusta di bursa ICE London terjun ke posisi terburuknya.

Anjloknya harga kopi di kedua bursa komoditas tersebut terjadi setelah Organisasi Kopi Internasional (ICO) menaikkan perkiraan surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,7 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 3,1 juta kantong.

Tekanan selanjutnya bagi perdagangan kopi Arabika oleh anjloknya Real Brasil turun ke level terendah 1 minggu terhadap dolar. Faktor bearish lain yang menekan harga kopi adalah perkiraan Senin oleh INTL FCStone untuk panen kopi 2019 Brasil turun menjadi 53 juta kantong dari 61,7 juta kantong pada 2018, yang berada di atas perkiraan dari Conab, agen peramalan tanaman pemerintah Brazil, 52,5 juta kantong.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

5.08.2019

PT SOLID GOLD | Kakao Yang Terpukul

PT SOLID GOLD - Harga Kakao Dipukulin Oleh Produksi Afrika Barat Yang Membengkak


PT SOLID GOLD JAKARTA - Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York  ditutup melemah tajam sebesar  39 poin atau 1,64 % pada posisi $ 2340 per ton. Untuk  kakao berjangka kontrak bulan Juli  bursa London tidak diperdagangkan karena libur publik.

Pekan lalu harga kakao naik tinggi seperti di ICE London naik ke 9-1/2 bulan tertinggi karena kondisi kering di Pantai Gading dan  permintaan global yang kuat dengan laporan yang dirilis pada bulan April yang menunjukkan bahwa konsumsi kakao pada Q1 naik sebesar   2,0 % y/y menjadi 121,129 MT di Amerika Utara, sebesar   3,3 % y/y menjadi 370,359 MT di Eropa, dan oleh + 9,5 % y / y ke 208.388 MT di Asia.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, diperkirakan secara teknikal harga kakao berpotensi turun terus oleh sentimen diatas dan juga kekhawatiran lemahnya permintaan global.

Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari  Selasa kemarin rebound kuat dari pelemahan 2 hari berturut. Namun untuk  kakao di bursa ICE London tidak diperdagangkan karena bursa libur publik.

Harga kakao di ICE New York anjlok parah dikarenakan laporan produksi kakao yang kuat di Afrika Barat. Data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan bahwa petani kakao Pantai Gading mengirim 1,87 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-5 Mei, naik 16,1 % dari waktu yang sama tahun lalu.

Juga, data Senin dari Dewan Kakao Ghana menunjukkan bahwa produksi kakao di Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, kuat karena pembelian kakao dari petani Ghana selama 29 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 25 April) naik   4,3 % y/y hingga 717.605 MT. Selain itu, data dari Pusat Prediksi Iklim Amerika menunjukkan sebagian besar curah hujan normal di Pantai Gading selama 28 April-4 Mei.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

5.07.2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Bergerak Kuat di Zona Negatif

SOLID GOLD BERJANGKA - Bursa Amerika Awal Pekan Mampu Bergerak Kuat di Zona Negatifnya


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Tekanan jual awal yang cukup besar  di Wall Street terjadi setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif pada semua impor Cina dalam serangkaian posting di twitternya. Trump mengatakan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar akan meningkat menjadi 25 % pada hari Jumat dan mengancam akan mengenakan tarif pada barang-barang Cina senilai $ 325 miliar yang tersisa.

Ancaman dari Trump tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang putaran pembicaraan perdagangan Amerika-China berikutnya yang dijadwalkan akhir pekan ini di Washington. Namun kemudian tekanan jual berkurang  karena para investor menggambarkan tweet dari Trump sebagai taktik negosiasi, setelah pemberitaan bahwa delegasi Tiongkok pada kenyataannya masih melakukan perjalanan ke Amerika untuk melanjutkan negosiasi minggu ini meskipun dengan kelompok yang lebih kecil dari yang direncanakan sebelumnya.

Secara sektoral, sebagian besar sektor utama naik dari level terburuknya hari ini, meskipun kelemahan yang cukup besar tetap terlihat di antara saham semikonduktor. Philadelphia Semiconductor Index kembali menguat setelah aksi jual awal tetapi masih turun 1,7 %.

Untuk saham sektor  kimia juga tetap kuat di wilayah negatif  dengan Indeks Sektor Kimia S&P merosot 1,5 %. Saham sektor baja, perangkat keras komputer, dan jaringan juga berakhir lebih rendah, sementara saham tembakau menunjukkan pergerakan kuat ke atas.

Bursa saham Amerika awal pekan yang dibuka pada zona merah  jelang penutupan bergerak rebound, sehingga saat penutupan bursa Wall Street beberapa saat lalu tekanan jual indeks utama berkurang. Indeks Dow Jones yang paling anjlok awal sesi berhasil memangkas kerugian cukup signifikan.

Setelah jatuh lebih dari 470 poin, indeks Dow Jones mengakhiri sesi turun 66,47 poin atau 0,3 % menjadi 26.438,48. Indeks Nasdaq turun 40,71 poin atau 0,5 % menjadi 8.123,29 dan indeks S&P 500 turun 13,17 poin atau 0,5 % menjadi 2.932,47.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

5.06.2019

SOLID GOLD | Lelang SUN

SOLID GOLD - Lelang SUN Akan Diselenggarakan Besok


SOLID GOLD JAKARTA - Pemerintah akan kembali melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Selasa (7/6) besok. Dalam lelang kali ini, pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 15 triliun dan target maksimal sebesar Rp 30 triliun.

Terdapat 7 seri SUN yang akan ditawarkan pada lelang nanti, menurut keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, yaitu SPN03190808, SPN12200508, FR0077, FR0078, FR0068, FR0079, dan FR0076.

Seri SPN03190808 menawarkan tingkat kupon dengan sistem diskonto, dengan jatuh tempo pada 8 Agustus 2019. Seri ini merupakan seri terbaru yang belum pernah diikutsertakan dalam lelang sebelumnya. Sedangkan seri SPN12200508 juga menawarkan tingkat kupon secara diskonto dengan waktu jatuh tempo pada 8 Mei 2020.

Lain halnya Seri FR0077 yang menawarkan tingkat kupon sebesar 8,125% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Mei 2024. Seri FR0078 menawarkan tingkat kupon sebesar 8,25% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Mei 2029. Seri FR0068 menawarkan tingkat kupon sebesar 8,375% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Maret 2034.

Seri FR0079 menawarkan tingkat kupon sebesar 8,375% dengan waktu jatuh tempo pada 15 April 2039. Terakhir, seri FR0076 menawarkan tingkat kupon sebesar 7,375% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Mei 2048.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


5.03.2019

SOLID BERJANGKA | Rupiah Akhir Pekan

SOLID BERJANGKA - Rupiah Akhir Pekan Lanjut Melemah ke Rp14.284/USD; Bertengger di 6 Minggu Terendahnya


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat siang ini (03/05), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, di sekitar 6 minggu terendahnya, sementara dollar AS di pasar Eropa terlihat melanjutkan gain di hari ketiganya dari sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang menjelang sore ini melemah 0,20% ke level Rp 14.284 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.242.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.245, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.284, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.284. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Eropa tampak dalam gain oleh antisipasi positif pasar terhadap rilis data tenaga kerja AS di malam nanti.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang WIB ini naik ke level 97,90, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,84.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi kedua, terpantau merosot 1,21% atau 77,312 poin ke level 6.297,407, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah menjelang rilis data tenaga kerja AS nanti.

Melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini masih menguat, di minggu ketiganya, dengan dollar di pasar Eropa tetap gain di hari yang ketiga didorong kuatnya rilis data tenaga kerja AS nanti.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :